Dr. H. EDDY SYARIF
MANUSIA BERFILSAFAT MANUSIA BERKOMUNIKASI
(FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI)
TEAMP-PRO
Sinopsis
Buku ini, berawal dari sebuah diktat kuliah untuk kalangan terbatas, mahasiswa strata (S1) dan (S2) pada Program studi Ilmu Komunikasi. Dengan dikembangkan menjadi sebuah buku, penulis mencoba merangkainya lebih detail dan lebih runtut. Bila ditarik benang merah pada tulisannya, dari mulai munculnya filsafat di Yunani kuno oleh manusia melalui akal pikirnya, kemudian dikomunikasikan pula oleh manusia melalui catatan tulisan, yang hingga kini dapat kita baca. Tulisan ini khusus, perhatian pada manusia “Manusia berfilsafat dan Manusia berkomunikasi”.
Manusia berfilsafat, memulainya dari pertanyaan-pertanyan seperti: untuk apakah kita terlahir sebagai manusia?. Pertanyaan itulah yang selalu ada dan menggelitik akal pikir manusia, dari dulu hingga sekarang. Pertanyaan itu pula yang selalu terdengar ketika saat manusia lahir hingga manusia meninggal. Sesuai dengan tinjauan filsafat tentang manusia, disebutkan bahwa manusia adalah mahluk yang bertanya, dalam hal ini manusia mempertanyakan dirinya sendiri akan keberadaannya dalam kosmos secara menyeluruh. Atas keingin-tahuan itu, manusia pada posisinya dalam alam, sadar bahwa dirinya adalah seorang penanya. Jika kita merunut jauh kebelakang sebelum manusia mengenal peradaban, persoalan-persoalan filsafat sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Orang telah berfikir mengenai kehidupan sosial dan masyarakat, dan berusaha memberikan penjelasan sejak masa dulu. Dua jenis pemikiran kuno tersebut masih dapat dilihat sekarang ini, berupa: peribahasa dan ajaran agama, yang seringkali mengandung pemikiran yang tepat mengenai hubungan antar-manusia, serta karya tulis para ahli filsafat sistematis yang kebanyakan membahas masyarakat dan perkembangan sejarah secara luas.
Filsafat dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis, dan radikal mengenai hal-hal mendasar dalam kehidupan. Plato menyebutnya sebagai segala pengetahuan yang ada, sedangkan Aristoteles mempermudah dengan meng-artikan sebagai proses menyelidiki sebab dari asas segala benda. Al Farabi menyempurnakan arti filsafat dengan menyatakan bahwa filsafat selalu bertujuan untuk menyelidiki hakikat sebenarnya.
Perbedaan-perbedaan dari para filosof itu sebenarnya telah menyempurnakan arti filsafat secara konprehensif, dan dari perbedaan tersebut makna dan pengertian filsafat semakin sempurna dan menjadi mudah dipahami sekarang ini. Penulis mengutip pendapat Prof. Dr.H. Herwan Soewardi, yang masih terngiang-ngiang ditelinga dan menjadi inspirasi ketika menimba ilmu pada beliau 25 tahun yang lalu, mengatakan “bahwa ilmu itu hanya tuhan yang memiliki dan menciptakannya, manusia meminta, mencari dan menemukannya”. Penguasaan ilmu (The quest for knowledge), manusia memperoleh ilmu berdasarkan melalui akal (ratsio) dan kallbu (rasa) untuk mendapatkan pembenaran.
Kebenaran mutlak itu diwahyukan Allah kepada manusia, sedangkan kebenaran yang dicapai manusia itu relatif baik yang bersifat spekulatif ataupun bersifat positif (sains itu sendiri). Salah satu konsep mendasar tentang filsafat ilmu adalah empirisme, atau ketergantungan pada bukti.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu, mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu, empirisme sangat berkaitan erat dengan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga hal tersebut menjadi dasar-dasar ilmiah suatu ilmu pengetahuan.
Dalam ilmu komunikasi sendiri, epistemologi komunikasi diartikan sebagai suatu penjelasan yang membahas metode, teori, serta proses komunikasi. Sehingga filsafat ilmu komunikasi merupakan kajian yang menjadi pondasi dasar bagi berdirinya ilmu komunikasi secara utuh yang meliputi hakikat secara mendalam termasuk metodologi, analitis, teori, dan segala bentuk dimensinya.
Bidang komunikasi, menggali interaksi berbagai ragam pengalaman manusia, dan teori-teori tentang sifat dasar dari pengalaman sadar dan peran komunikasi didalamnya..Semoga buku ini bermanfaat, khusunya bagi anak-anak muda yang bergiat menuntut ilmu.
Penulis
Dr. H. Eddy Syarif