PENGANTAR
Buku ini, berawal dari diktat kuliah yang disampaikan pada mahasiswa studi strata satu dan strata dua ilmu komunikasi Reportase dan penulisan naskah berita bisa dikatakan salah satu bentuk komunikasi, karenanya komunikator sangat berperan penting. sebagai pengirim pesan kepada khalayak.
Dalam khazanah ilmu komunikasi, komunikator (communicator) bisa juga bertukar peran sebagai komunikan atau penerima pesan sehingga menjadi komunikator yang baik serta harus pula berusaha menjadi komunikan yang baik.
Istilah reportase sering kita lihat dan dengar pada berbagai media, seperti: televisi, radio, daring, dan media cetak Reportase televisi misalkan, melibatkan sejumlah personel, terutama tenaga teknisi yang cukup rumit ketika langsung melaporkan berita dari lapangan atau siaran di luar studio (outside broadcast). serta bila diperlukan sebuah mobil dengan perangkat teknik siaran OB Van (outmobile van).
Dalam dunia jurnalistik, jika seorang reporter ingin agar reportase yang ia sampaikan dapat diterima dan dimengerti, maka ia harus banyak belajar mengetahui:
a. watak media yang digunakan (kelebihan dan kelemahannya),
b. bahasa atau lambang yang digunakan, dan
c. kondisi khalayak pendengar atau pembaca
Reportase faktual mengisyaratkan terjadinya suatu peristiwa dengan berita-berita akan menjadi lengkap apabila berita itu menggunakan kebenaran, yaitu fakta selengkapnya. pengungkapan peristiwa disertai usaha memberikan arti pada peristiwa tersebut, menyajikan interpretasi liputan peristiwa yang menjelaskan permasalahan dari berbagai segi dan dalam konteks selengkap mungkin.
Naskah berita pun menjadi sangat penting dalam kegiatan jurnalistik. Berita merupakan laporan dari suatu kejadian atau peristiwa yang baru saja terjadi yang muncul di media massa. Beberapa pendapat mengatakan, istilah berita atau news dalam bahasa Inggris merujuk pada 4 (empat) arah mata angin, yaitu North, East, West, dan South. Hal ini mungkin diciptakan untuk membedakan antara diseminasi informasi secara kasual dan usaha yang disengaja untuk mengumpulkan berita.
Seorang jurnalis dapat menulis berita dengan baik, untuk menyampaikan berbagai berita penting, kisah-kisah menarik, analisis mendalam, ulasan pendapat, yang mampu menjangkau khalayak sasaran atau serta diterima oleh khalayak dengan baik. Untuk itu pula judul berita menjadi penting yang dapat antusias diikuti khalayaknya Hal itu dapat dibuat setelah tulisan selesai. Dengan pertimbangan tertentu, agar menarik, mudah diingat, singkat padat. Sebab dalam judul akan berisi inti dari informasi yang disampaikan.
Menulis merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Karenanya dengan menulis, kita belajar untuk menemukan dan menggunakan kata-kata yang tepat, menyatukannya ke dalam sebuah kalimat, dan membentuk sebuah paragraf yang dapat memberikan makna bagi khalayak pendengar atau pembaca. Tulisan yang baik akan mendatangkan umpan balik yang positif dari editor, khalayak pembaca, dan lain sebagainya.
Beberapa langkah yang biasanya digunakan untuk menyusun teks editorial, antara lain yaitu:
- Pertama, memilih topik yang baru dan sedang hangat serta menarik untuk para khalayak pembaca. Sebuah tema-judul yang menarik akan disukai. Hal ini tentu saja disebabkan pembaca yang selalu ingin mengetahui sebuah kabar atau informasi terbaru.
- Kedua, melakukan pengumpulan data untuk mendukung pendapat. Data yang digunakan memiliki kekuatan tersendiri bagi khalayak, dari beberapa fakta yang berhubungan dengan tema sehingga dapat mendukung argumen atau pendapat yang sudah dibuat.
- Ketiga, menyesuaikan tema dengan pembaca. Seorang penulis teks editorial pada dasarnya harus memiliki kepekaan terhadap bahasa, fakta dan pendapat yang digunakan. Penulis perlu memahami apa yang dibutuhkan bagi para pembaca.
- Keempat, melakukan penyuntingan pada teks editorial. Penyuntingan sendiri merupakan tahap terakhir sebelum membagikannya kepada para khalayak pembaca. Dengan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, teks editorial akan siap untuk dibaca khalayak ramai.
Untuk itu perlu memilih pilih topik atau isu yang ingin diangkat. Setiap hari, kita dihadapkan dengan berbagai peristiwa dari seluruh penjuru daerah, bahkan dunia, dan informasi itupun menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat ramai.
Pilihlah satu peristiwa yang paling ramai dibicarakan, dipublikasikan berulang-ulang, atau yang menuai banyak perdebatan serta disesuaikan dengan visi media khalayaknya Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa data-data yang berhubungan dengan peristiwa yang dibahas. Fakta sulit terbantahkan karena bisa dilihat, didengar, dan diketahui khalayak ramai. Namun, fakta bisa berkembang dan tergantikan seiring berjalannya penyelidikan untuk menyampaikan pendapat mempunyai data yang berkaitan dengan isu yang dibahas, meng-analisisnya. Gunakan kalimat yang sesuai dengan kaidah kebahasaan teks editorial agar mudah dibaca dan mudah dimengerti.
Perlindungan terhadap wartawan/jurnalis dalam menjalankan tugasnya, telah pula menjadi kewajiban dunia internasional, utamanya Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa di Wina, Austria dalam resolusi yang disepakati seluruh anggota tanggal 27 September 2012 untuk pertama kali menegaskan pentingnya keselamatan wartawan/jurnalis sebagai unsur fundamental kebebasan ekspresi. Dalam resolusi itu, Dewan Hak Asasi Manusia menyerukan kepada negara-negara di dunia agar ”mengembangkan lingkungan yang aman bagi para wartawan/jurnalis yang memungkinkan mereka dapat melaksanakan pekerjaan secara independen.” Resolusi ini juga menyerukan pencegahan impunitas bagi pelaku kekerasan terhadap wartawan/jurnalis dengan melakukan investigasi yang tidak memihak, cepat, dan efektif. Perlakuan tidak memihak menjadi kata kunci pada pemberitaan-pemberitaan yang dilakukan oleh wartawan/jurnalis, serta mentaati kode etik Jurnalistik, menjadikkan etika profesi wartawan. Sebagai ciri utama wartawan professional.
Penulis,
Dr. H. Eddy Syarif